Kapas
adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium atau biasa
disebut dengan tanaman kapas, tumbuhan ini berasal dari daerah tropika dan
subtropika. Serat kapas merupakan bahan penting dalam industri tekstil. Serat
dipintal menjadi
Morfologi
tanaman kapas
Tanaman
kapas umumnya dikembangbiakkan dari biji.
Pada waktu berkecambah calon akar tunggang tumbuh lebih dahulu masuk ke
dalam tanah, diikuti oleh keping biji. Kapas mempunyai akar tunggang yang
panjang dan dalam, tergantung pada umur, besarnya tanaman. aerasi, dan stuktur
tanah. Akar tunggang sering lebih panjang daripada tanamannya sendiri. Tanaman kapas dalam keadaan normal tumbuh
tegak. Batang berwama hijau tua, merah atau hijau bernoktah merah. Batang
umumnya berbulu dan ada pula yang tidak, serta ada yang ujungnya berbulu,
pangkalnya tidak berbulu. Dari setiap ruas, tumbuh daun dan cabang pada
ketiaknya. Panjang dan jumlah cabang berbeda-beda menurut jenis cabang dan
dipengaruhi oleh lingkungannya. Cabang vegetatif tumbuh pada batang pokok dekat
leher akar dan biasanya tumbuh ke atas. Cabang-cabang vegetatif baru dapat
berbunga dan berbuah setelah tumbuh cabang generatif. Banyaknya cabang
vegetative bervariasi. biasanya sekitar 3-4 cabang. Cabang generatif tumbuh
pada batang pokok atau pada cabang vegetatif. Cabang generatif letaknya
mendatar dan langsung membentuk bunga. Semua bunga dan buah tumbuh pada cabang
generatif. Cabangcabang buah yang pertama biasanya dihasilkan pada ketiak daun
ke-6 sampai ke-8 ke atas pada batang pokok. Jumlah cabang generatif antara 8-20
cabang (Balittas, 1993).
Tanaman
kapas mulai berbunga sekitar 30-45 hari dan mulai mekar sekitar 45-60 hari
tergantung jenis dan varietas kapas. Bunga pertama mulai tumbuh pada batang di
atas cabang vegetatif, berbentuk spiral dengan filotaksi 3/8 (Mauney,1984).
Tiap cabang generatif dapat tumbuh 6- 8 bunga. Kuncup bunga berbentuk piramid
kecil ada pula yang melintir (frego) dan berwama hijau. Bunga mulai mekar pada pagi hari (jam 6-7)
dan layu pada siang harinya dan kemudian kepala putik membuka (reseptit).
Bagian tangkai yang menganduug tepung sari juga segera membuka dan
menghamburkan tepung sarinya. Tepung sari dapat melekat pada kepala putik dan
mampu bertahan sampai 12 jam. Tepung sari berkecambah dalam waktu yang singkat
dan mencapai bakal buah dalam waktu sekitar 12-30 jam setelah persarian
(Stewart dalam Mauney, 1984). Setelah terjadi persarian, maka buah segera
terbentuk. Dari bunga sampai menjadi buah masak sekitar 40-70 hari. Buah yang
masak akan retak dan terbuka. Kebanyakan buah terdiri dari 3 ruang dan
kadangkadang 4-5 ruang.
Kulit
luar biji ada yang berserat dan ada yang tidak. Serat melapisi kulit biji
sangat pendek, ada yang tebal dan halus, atau tebal dan kasar, tipis serta
halus. Serat melekat erat pada biji, berwama putih atau krem ada pula yang
berwama keabu-abuan. Serat disebut "fuzz" (kabu-kabu). Biji kapas
tidak hanya dilapisi kabu-kabu, tetapi di luarnya terdapat lapisan serabut yang
disebut serat kapas (kapas). Kulit biji menebal membentuk lapisan serat
berderet pada kulit bagian dalam. Pemanjangan serat berlangsung sekitar 13-15
hari. Pada waktu buah masak kulit buah retak dan kapasnya/seratnya menjadi
kering dan siap dipungut. Bagian serat terpanjang terdapat pada puncak biji.
Berat serat kapas sekitar 1/3 berat kapas berbiji. Panjang serat bervariasi
tergantung pada jenis dan varietas kapas. Panjang serat yang dikembangkan di
Indonesia sekitar 26-29 mm (Ditjenbun. 1977).
PERSIAPAN
LAHAN
Lahan yang dipilih untuk lokasi
penanaman tanaman dengan kondisi rata dan relatif dekat dengan sumber air dan
tidak tergenang air, dan mudah diawasi. Lahan dibersihkan, diratakan, dibuat
plot-plot dan bumbunan, dan saluran drainase air diatur dengan baik. Kemudian
dibuat plot dengan ukuran 3 x 2 meter, dengan tinggi 30 cm. Tanah digemburkan
kembali, tujuannya untuk membalik tanah, kemudian diberi pupuk kandang (1
sak/plot) dan kapur dolomit (2 kg/plot), kemudian balik kembali tanah tersebut.
Lalu dibuat jarak tanam yaitu 80 x 40 cm atau 80 x 50 cm, lakukan pengairan
atau pemberian air, dibuat bumbunan atau perbaikan saluran air.
PENANAMAN
Penanaman dilakukan menggunakan
teknik penugalan dengan kedalaman lubang 1-3 cm. Sebelum dilakukan penanaman
diberikan furadan dan fungisida masing-masing 20 gram/plot, diletakkan di
sekitar lubang tanaman. Kemudian diberikan pula SP36 (90 gr/plot) dan KCl (60
gr/plot) sebagai pupuk dasar (pemupukan I). Pemupukan ini dilakukan karena KCL
dan SP36 merupakan yang sulit larut, maka pupuk ini diberikan lebih awal. benih
yang dimasukkan kedalam lubang tanam adalah 2 sampai 3 benih.
PEMELIHARAAN
Penyulaman
Pada
hari ketujuh setelah tanam, benih kapas sudah tumbuh. Apabila terdapat benih
yang tidak tumbuh, maka dilakukan penyulaman menggunakan benih yang baru.
Penyulaman disarankan dilakukan dibawah umur 10-15 hari setelah tanam, hal ini
dikarenakan agar mempermudah proses perawatan nantinya.
Penyiangan
Apabila
disekitar tanaman kapas tumbuh gulma, maka dilakukan penyiangan. Penyiangan
berulang-ulang dilakukan apabila terdapat banyak gulma yang tumbuh. Penyiangan
dapat dilakukan secara manual dengan mencabut atau menggunakan koret.
Pembumbunan
Tujuan
dari pembumbunan ini selain dari menutupi akar yang timbul ke permukaan adalah
agar tanaman memiliki sistem perakaran yang kuat dan tidak mudah roboh.
Penjarangan
Penjarangan
dilakukan pada umur tanaman 14 hari, karena umur tersebut ideal untuk melakukan
penyeleksian tanaman. Penjarangan dilakukan secara manual dengan cara dicabut
menggunakan tangan.
Pengairan
Kebutuhan
akan air atau kelembaban untuk kapas ialah sejak awal penanaman sampai
menjelang panen. Cara pengairanya dengan cara disiram di daerah tanaman.
Pemupukan
Pemupukan
dengan menggunakan urea 100 kg/ha, TSP/SP36 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha, dan ZA 50
kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan cara penugalan atau ditutup tanah. Waktu
aplikasi pupuk adalah pada umur tanaman 1-7 hari setelah tanam (SP36, KCl, ZA),
sedangkan untuk urea dilakukan pada umur tanaman 40-42 hari setelah tanam.
PENGENDALIAN
HAMA DAN PENYAKIT
Pencegahan
terhadap serangan hama dan penyakit dapat dialakukan dengan cara menanam
tanaman secara serempak dan tepat waktu, penggunaan varietas yang toleran
terhadap serangan hama, penggunaan benih tanpa kabu-kabu (Kanesia-3 atau
Kanesia-7). Selain itu penggunaan jagung sebagai tanaman perangkap H. armigera
dapat dilakukan, serta dilakukan tanam tumpang sari dengan tanaman kacang
hijau. Hama yang menyerang tanaman kapas ini berupa Earias vittella, belalang,
aphis sp dan emphoasca. Hama tersebut diatasi dengan melakukan penyemprotan
menggunakan insektisida berupa Buldok dengan dosis 2cc/liter, Dupol dengan
dosis 6cc/liter, dan menggunakan Decis 4cc/liter. Sedangkan penyakit yang
menyerang adalah puru akar yang menyebabkan tanaman menjadi layu sementara dan
akhirnya tanaman mati. Earias vittella biasanya menyerang bagian batang,
sedangkan aphis sp menyerang bagian daun, yang menyebabkan daun menjadi keriput
karena cairan dan mineral didalam daun diserap oleh aphis. Serangan hama dapat
meledak dikarenakan faktor alam, dimana lingkungan menjadi sangat lembab.
Selain itu jarak tanam yang sempit yakni 40 x 30 cm, juga dapat menyebabkan
serangan hama tidak bisa berhenti karena cabang-cabang tanaman kapas saling
bedesakan.
PANEN
Pembuahan
terjadi 30 jam setelah penyerbukan. Kemasakan pada buah ditandai engan adanya
kulit buah yang retak dan kapasnya / seratnya menjadi kering. Ini adalah
pertanda bahwa buah kapas siap untuk dipanen. Bagian serat terpanjang berada
pada pucuk biji. Panjang serat bervariasi tergantung jenis dan varietasnya.
Panjang serat yang dikembangkan di Indonesia sekitar 26-29 mm. Keterbatasan air
pada periode pemanjangan serat, akan mengurangi panjang serat. 1 boll kapas ±
3,5 – 4 gram. Bentuk biji bulat telur, berwarna cokelat kehitaman dan berat
biji per 100 biji sekitar 6-17 gram tergantung varietas. Serat melekat erat
pada biji berwarna putih yang disebut fuzz (kabu- kabu). Biji kapas tidak hanya
dilapisi kabu-kabu, tetapi diluarnya terdapat lapisan serabut yang disebut
serat kapas (kapas). Kulit biji menebal membentuk lapisan serat berderet pada
kulit bagian dalam. Cabang-cabang generatif akan menghasilkan kira-kira 50
kuncup bunga dan dalam keadaan normal hanya 35-40% yang menjadi buah
PASCA
PANEN
Pada
industri tekstil serat kapas memiliki peranan penting sabagai bahan dasar.
Serat kapas akan dipintal menjadi benang yang kemudian akan ditenun menjadi
kain. Produk yang dihasilkan dari kapas biasanya disebut dengan bahan katun.
Keunggulan dari katun adalah daya tahan (durabilitas) yang dimiliki serta
memiliki daya serap yang tinggi sehingga disukai banyak orang. Tekstil yang
berbahan dasar katun meiliki sifat menghangatkan dikala dingin dan menyejukkan
dikala panas (menyerap keringat). Selain berguna sebagai bahan dasar dalam
industri tekstil, kapas juga digunakan sebagai bahan kosmetik dan medis seperti
pembuatan perban atau pembalut luka dan sebagai bahan pembuatan popok bayi.
0 komentar:
Posting Komentar